Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 08 Desember 2015

#2

Fase adaptasi. Lingkungan baru, suasana baru, dan pribadi yang baru. Semuanya sulit. Dunia bukan lagi bersahabat, bukan lagi fantasi. Dunia menunjukkan semua lukanya, dan meminta untuk disembuhkan. Sejenak aku bermalasan, malas menjalani kehidupanku saat ini. Aku bercermin, bertanya pada diriku sendiri. Berapa banyak waktu yang dulu aku habiskan untuk suatu hal yang sia-sia? Kenangan? Ah, aku tak lagi ingat...

Aku masih mencari aku. Aku juga tetap menjadi aku. Aku bukan menghilang, hanya saja mengambil jalan yang berbeda denganmu. Untuk semua yang pernah berjalan bersamaku, aku berterimakasih. Sementara mimpiku masih terpendam, harapanku masih terhalang, dan rinduku masih kusimpan, aku mencoba keluar... memikirkan di sekitarku apa hanya aku yang seperti ini? Bukan saatnya berkeluh kesah, tapi pikirkan. Mengapa Tuhanmu menciptamu dan mengapa kau masih belum menghembuskan napas terakhirmu hingga detik ini?

Aku melihat cahaya-cahaya kecil muncul dari raut wajah teman-temanku. Teman-teman yang lama kutinggalkan. Aku senang. Nyaman rasanya. Meskipun tiada dariku yang diterangi. Cukuplah bersinar seperti itu, mungkin bahagiaku adalah milik yang lain.